Berita Terbaru

Mobile

Marketing

Internet

Ahlijasa, Juara Startuppedia ASEAN Challenge 2016

Fenox Venture Capital1 baru saja menyelesaikan rangkaian kompetisi Startuppedia ASEAN Challenge 2016 pada tanggal 23 Februari 2016 kemarin. Mengambil tempat di Studio 2 Cinemaxx, fX Sudirman, Jakarta, Fenox Venture Capital menggelar sebuah Demo Day yang merupakan acara final dari kompetisi tersebut. Startuppedia ASEAN Challenge 2016 sendiri adalah sebuah kompetisi yang dibuat Fenox Venture Capital untuk mengasah kreatifitas, sekaligus menghadirkan ide dari para pengusaha muda di wilayah ASEAN.

Dimulai sejak awal Februari 2016, Startuppedia ASEAN Challenge 2016 berhasil menarik minat 353 startup untuk mendaftar. Untuk bisa mengikuti Demo Day, tim-tim tersebut harus menjalani beberapa tahap seleksi, yaitu seleksi tahap awal, seleksi dengan virtual pitching melalui Skype, serta seleksi validasi ide bisnis (Validation Sprint). Fenox Venture Capital akhirnya menetapkan 5 tim terbaik untuk mengikuti Demo Day. Mereka adalah Porter, Ahlijasa, KlikDaily, Doktermana, dan My A One.

Untuk bisa memenangkan Demo Day, kelima startup tersebut harus memukau para juri yang terdiri dari orang-orang penting dalam dunia bisnis dan startup. Mereka adalah Anis Uzzaman (General Partner & CEO dari Fenox Venture Capital), Shinta Dhanuwardoyo (CEO dari Bubu.com), Billy Boen (Founder & CEO dari Young on Top Nusantara), Sandiaga Uno (Founder dari PT. Saratoga Investama), Stephanie Hermawan (Chief Executive Marketeers), Jeff Quigley (Regional Manager Fenox Venture Capital untuk kawasan Asia Tenggara), serta Kentaro Hashimoto (Program Manager dari GnB Accelerator).

Ahlijasa tampil sebagai pemenang

Selama Demo Day, setiap tim diberi waktu 5 menit untuk mempresentasikan startup mereka. Ahlijasa, sebuah layanan pemesanan jasa rumah tangga on-demand, ditetapkan sebagai pemenang. Startup yang didirikan oleh Jay Jayawijayaningtiyas dan Dimas Wijaya tersebut pun berhak akan hadiah utama berupa uang senilai $50.000 (sekitar Rp670 juta) dalam bentuk investasi.

Selain hadiah uang, Ahlijasa juga akan mendapatkan keuntungan-keuntungan lain, seperti kesempatan menjadi bagian dari program mentoring yang diadakan Fenox Venture Capital, bisa berkolaborasi dengan para founder startup di regional ASEAN, serta diekspos oleh media. Dengan kemenangan ini, Ahlijasa juga akan menjadi startup pertama yang bergabung ke dalam GnB Accelerator, program akselerator terbaru yang diluncurkan Fenox Venture Capital pada tanggal 22 Februari 2016 yang lalu.

Jeff Quigley, Regional Manager Fenox Venture Capital untuk kawasan Asia Tenggara, yang juga menjadi juri dalam acara Demo Day tersebut mengatakan kepada Tech in Asia kalau Ahlijasa bisa menjadi pemenang karena punya kepercayaan diri yang tinggi. “Semua tim yang masuk dalam Demo Day merupakan startup-startup yang belum dikenal, namun Ahlijasa bisa membuktikan kalau mereka bisa menyelesaikan sebuah masalah yang besar dan penting,” ujar Jeff.

Dikutip : Techinasia

Bhinneka Geser Fokus Menjadi Marketplace B2C dan B2B

Memasuki usia ke-23 tahun pada bulan Februari ini, Bhinneka, situs e-commerce yang menjual produk elektronik, berencana memperluas pangsa pasarnya dengan ikut bermain di ranah marketplace. Hal ini diungkapkan oleh Hendrik Tio, CEO Bhinneka, saat acara perayaan ulang tahun perusahaannya di Jakarta, Selasa (23/2).

“Sebagai pionir e-commerce di Indonensia, kami melihat perkembangan yang luar biasa. Berdasarkan prediksi Menteri Kominfo (Rudiantara), potensi e-commerce bisa sampai $130 milar (sekitar Rp1,7 quadriliun atau Rp1.756 triliun) pada 2020, ini merupakan peluang yang luar biasa. Peluang ini yang nanti bisa kami capture,” ujar Hendrik.

Bhinneka dikenal sebagai e-commerce yang menjual produk 3C, yaitu computer, communication, dan consumer electronic (komputer, laptop, console game, dan sebagainya). Marketplace milik Bhinneka pun akan terdiri dari merchant yang menjual produk-produk tersebut. Namun, tidak seperti beberapa marketplace di Indonesia yang membebaskan siapa saja, baik perusahaan maupun perorangan, untuk berjualan, merchant pada marketplace Bhinneka akan melewati proses kurasi sebelum bisa berjualan di situs tersebut.

Dijelaskan oleh Leo Antonius, Strategic Business Expansion Director Bhinneka, proses kurasi
tersebut dilakukan untuk menjaga agar pelanggan tetap mendapatkan kualitas barang yang sama, baik dari keaslian hingga layanan purna jual, seperti ketika mereka membeli produk yang dijual Bhinneka. Para merchant-nya pun bukan perorangan, melainkan vendor atau mereka yang sudah memiliki toko fisik.

Menurut Leo, hal lain yang membedakan marketplace Bhinneka dengan marketplace lain adalah pihaknya tidak memberikan multi-SKU (stock keeping unit), yaitu satu produk dengan berbagai varian kelengkapan, melainkan multi-offer, yaitu satu standar produk yang sama namun dengan harga yang saling kompetitif satu sama lain.

“Misalkan ada konsumen di Malang ingin membeli kamera Nikon. Jika ia membelinya dari merchant di Surabaya, harganya akan lebih murah ketimbang ia membeli dari merchant di Jakarta,” kata Leo.
Marketplace khusus fotografi dan untuk konsumen korporasi.

Berdasarkan data dari Bhinneka, yang menargetkan IPO pada tahun 2018, 80 persen produk yang mereka jual diserap oleh konsumen biasa. Sedangkan sisanya merupakan konsumen dari kalangan korporasi. Hingga saat ini, Bhinneka telah memiliki 20.000 pelanggan korporasi, yang mana 5.000 di antaranya masih aktif membeli selama enam bulan terakhir.

Artinya, peluang di segmen korporasi masih bisa digali lagi. Sehingga, selain menyediakan marketplace untuk konsumen biasa, Bhinneka juga memberikan kesempatan kepada merchant-merchant-nya untuk menjual produk mereka ke konsumen korporasi. Nantinya, ini dapat dilakukan di marketplace khusus, yaitu Bhinneka Bisnis, yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Selain itu, Bhinneka juga “menghidupkan” kembali toko kamera mereka yang sempat tutup akibat musibah kebakaran pada April 2014 silam. Alih-alih membuka kembali toko fisik seperti sebelumnya, toko kamera dan aksesorinya ini hadir sebagai toko online dan dalam bentuk marketplace.

Pengguna sudah bisa mengaksesnya melalui tautan ini. Namun, menurut Leo, meski laman toko fotografi Bhinneka sudah bisa diakses publik, toko tersebut baru akan beroperasi secara penuh pada minggu ini.

Layanan baru lainnya yang diungkapkan oleh Bhinneka adalah toko online Samsung. Lewat toko ini, pengguna bisa membeli produk-produk resmi Samsung berikut aksesorinya langsung dari satu tempat. Menurut Leo, toko online tersebut akan live pada sore hari ini. Namun, berdasarkan pantauan Tech in Asia hinga pukul 7.30 malam, toko online Samsung di Bhinneka belum ditemukan keberadaannya.

Selama 23 tahun berdiri, Bhinneka, yang pada akhir tahun lalu mendapat pendanaan sebesar Rp300 miliar dari Ideosource, telah berkembang dari toko di rumah petak seluas 50 meter persegi, hingga memiliki fasilitas dengan luas total mencapai 7.000 meter persegi.

Jumlah karyawannya pun meningkat drastis. Dari awalnya hanya dihuni 12 staf, hingga kini diramaikan oleh 715 staf. Total barang yang dijual pun semakin banyak dan beragam. Dari hanya 20 SKU, hingga kini mencapai 90.000 SKU.

Dengan masuknya Bhinneka ke ranah marketplace, persaingan di ranah ini rasanya semakin sengit. Sejumlah nama seperti Tokopedia dan Bukalapak namanya juga semakin menjulang di ranah ini.

Apa pendapatmu tentang fitur marketplace yang baru saja diperkenalkan oleh Bhinneka? Mampukah kehadiran marketplace tersebut menekan harga-harga jual produk Bhinneka menjadi lebih kompetitif?

Dikutip : Techinasia

Google Chromecast dan Chromebook Tersedia di Indonesia

Google Indonesia pada Jumat (19/2/2016) mengumumkan ketersediaan dua produk gadget-nya di Indonesia, yaitu perangkat media streaming Google Chromecast dan laptop Google Chromebook.

Hadirnya kedua gadget Google tersebut di Indonesia sebagai bagian dari paket Indosat Ooredoo GIG Home Internet (www.gig.id) yang juga baru diluncurkan minggu lalu. Artinya, saat ini konsumen di Indonesia tidak bisa membelinya secara terpisah.

Chromecast adalah perangkat media streaming seukuran ibu jari (2,83 inci) yang bisa dihubungkan dengan TV HDMI.

Perangkat ini dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat, seperti ponsel Android, iPhone, iPad, Mac, laptop Windows, maupun Chromebook untuk mentransmisikan konten ke layar TV.

"Chromecast telah terjual lebih dari 20 juta unit di seluruh dunia, dan kami sangat gembira karena masyarakat Indonesia sekarang bisa menikmatinya juga," kata Veronica Utami, Head of Marketing, Google Indonesia dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Google Chromebook merupakan laptop yang mengusung sistem operasi Chrome buatan Google sendiri.

Laptop ini memiliki aplikasi populer Google seperti Gmail dan browser Chrome yang sudah terpasang dari pabriknya, serta ratusan aplikasi lain yang tersedia melalui Chrome Web Store.

Chromebook yang tersedia melalui paket Indosat Ooredoo GIG Home Internet adalah Acer Chromebook CB3-131.

Dikutip : Kompas

Ketergesaan Jokowi di Silicon Valley

Perjalanan setengah hari untuk menyambangi pusat ekonomi kreatif dunia, Silicon Valley, menjadi agenda yang penuh ketergesaan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di sanalah, industri kreatif dari segala penjuru dunia berkiblat meski perintis awal ekonomi kreatif justru tak dilahirkan di kota itu.


Di Lembah Silikon itulah, para inovator dunia tinggal dinaungi "payung beralaskan altar suci", yakni kreativitas.


Presiden Jokowi pertama menginjakkan kaki di markas Facebook di Menlo Park yang laksana istana kayu raksasa.

Jokowi disambut para eksekutif Facebook untuk berkeliling kompleks markas yang begitu luas itu.

Mark Zuckerberg, sang penggagas, baru tiba ketika Presiden telah berada di Roof Top Garden di kompleks kantor itu.

Mark mengenakan kaus oblong warna abu-abu dan celana jeans sebagaimana kostum kebiasaannya. Mark kabarnya memang tak ingin terjebak mengurus penampilannya secara berlebihan, meski pada kesempatan paling formal sekalipun.

Mark pernah sekali tertangkap kamera mengenakan jas dengan dasi lengkap saat bertemu Presiden Jokowi di Jakarta.

Di "rumah"-nya, Mark memilih untuk menentukan gayanya sendiri dan tampak antusias menerima kunjungan sang Presiden.

Presiden dan rombongan diajak berkeliling di ruang-ruang kerja pegawai Facebook yang laksana hanggar pesawat dengan komputer-komputer Mac berjajar ratusan jumlahnya.

Di setiap meja kerja paling ujung, ada papan sekat yang dilengkapi papan tulis putih untuk menuliskan pesan atau gambar-gambar kreatif.

Anehnya, di hampir seluruh sudut kantor itu, sungguh sulit menemukan logo atau brand Facebook. Bahkan, nyaris tak ada satu pun selain di papan pesan bertuliskan The Facebook Wall Write Something.

Saking luasnya, bahkan karyawan yang baru diterima kerja di Facebook bisa tersesat, sebagaimana yang terjadi dengan Wahyu Dinata Setiawan (34) yang berasal dari Tanah Abang, Jakarta, dan baru sepekan bekerja di kantor itu.

Presiden sendiri sempat melakukan pertemuan tertutup dengan para eksekutif Facebook untuk menyampaikan misinya berkunjung ke tempat itu.

"Saya mengajak Facebook untuk menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi, dan perdamaian," ucap Presiden.

Presiden juga sempat bermain pingpong secara virtual di lokasi demonstrasi Oculus Virtual Reality.

Hingga saat mengakhiri kunjungannya, ia menuliskan pesan singkat, "Bersama Damai dalam Harmoni", selanjutnya membubuhkan tanda tangan di dinding Tanda Tangan Facebook.

Seribu technopreneur

Bergegas Presiden melanjutkan perjalanan ke 1.600 Amphitheatre Park Way, Montain View, Lembah Silikon. Di sanalah, Googleplex bermarkas mengembangkan kesaktian mesin pencari hingga tak terkalahkan di dunia.

Awalnya, Presiden Jokowi dijadwalkan bersepeda bersama Sundar Pichai, CEO Google, dan eksekutif Google lainnya di kompleks Googleplex yang begitu luas dikelilingi taman-taman penuh rumput dan bunga yang tumbuh tertata rapi.

Namun, agenda itu dibatalkan karena Presiden hanya punya waktu yang sangat singkat.

Jokowi sempat menyampaikan mimpi Indonesia untuk menciptakan 1.000 technopreneurs pada 2020 sehingga berharap dukungan Google.

Presiden juga sempat berdialog dengan IndoGooglers atau WNI yang bekerja di Google yang berjumlah 39 orang.

Sebelumnya, Jokowi menyaksikan demo pada Google Empire, Business Line, Growth Evolution, dan menyaksikan simulasi Google Apps, Google Maps, dan Google Loon.

Bahkan, melihat simulasi beberapa aplikasi, seperti penangkapan kapal penangkap ikan ilegal, merasakan betul manfaat dari aplikasi digital seperti itu. "Saya geregetan, segera lakukan digitalisasi," ujar Presiden.

Ada satu hal yang menarik dalam pertemuan Presiden dengan CEO Google, yaitu suasana terasa berbeda karena Sundar Pichai dan para eksekutif Google memakai baju batik untuk menyambut kunjungan Presiden Jokowi dan rombongan di Googleplex.

Tak berbeda, saat ia melanjutkan kunjungannya ke perusahaan ventura yang memfasilitasi start-up dan usaha pemula di bidang TI Plug and Play, tak jauh dari Googleplex.

Presiden bahkan sempat berkata "I like your shirt" saat beberapa eksekutif Plug and Play menggunakan batik, termasuk Saeed Amidi, CEO Plug and Play.

Perjalanan ke Plug and Play lebih banyak diisi dengan presentasi sejumlah petingginya di auditorium lantai 2 kantor mereka.

"Saya harap Plug and Play dapat bekerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai 130 miliar pada 2020," ucap Presiden dalam pertemuan ini.

Presiden juga berharap Plug and Play dapat berbagi pengalaman dengan Indonesia tentang cara untuk mendanai bisnis pemula dan UMKM.

Sebelum meninggalkan kantor Plug and Play, Presiden dan rombongan berkeliling meninjau kantor tersebut dan menuliskan "Start it up, prosper together" di dinding yang telah disediakan dan ditandatangani oleh Presiden serta telah ditempeli foto Presiden Jokowi.

Pesan damai

Sebagaimana pun tergesanya, Presiden hampir tidak mungkin untuk melewatkan Twitter yang berkantor di San Francisco.

Jokowi berkepentingan mengingat pengguna Twitter di Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak di dunia.


Berbeda dengan kantor-kantor platform ekonomi kreatif di Lembah Silikon yang terasa terpencil di luar keriuhan kota besar, Twitter Headquarter justru terletak di tengah kota dengan kantor pusat administrasinya ada di lantai 2.


Kepada Jack Dorsey, CEO Twitter, dan eksekutif Twitter lain, Presiden menyampaikan harapan agar Twitter dapat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan seperti disaster response dan menguatkan penyebaran pesan toleransi, moderasi, dan perdamaian.

Sebelum meninggalkan markas Twitter, Jokowi menuliskan tweet yang dikirim langsung dari kantor itu. "Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia -Jkw," demikian tweet Presiden Jokowi.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menjelaskan alasan yang sebenarnya terkait maksud Presiden Jokowi mengunjungi sejumlah markas media sosial platform.

"Presiden ke Silicon Valley karena kita ingin bermitra dengan media sosial mengenai toleransi dan perdamaian," kata Menteri Retno dalam penerbangan menuju Jakarta, Jumat (19/2).

Media sosial sempat menjadi alat yang efektif bagi masyarakat di Tanah Air dalam upaya "counter terorism".

Namun, pada saat yang sama, media sosial menjadi alat yang digunakan jaringan teroris untuk berkoordinasi dan saling berhubungan.

"Jadi, kita bicara dengan Facebook dan Twitter, kita sampaikan begini, medsos dipakai untuk ektremisme, merekrut FTF (Foreign Terrorist Fighters). Oleh karena itu, kita wajib menyeimbangkan informasi," katanya.

Ia menegaskan, media sosial harus mulai dikembangkan untuk menyebarkan fondasi toleransi.

"Perdamaian dan toleransi bisa dilakukan melalui media sosial," katanya.

Pada KTT ASEAN AS di Sunnylands, Presiden telah menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstremis dan teroris.

Hal ini didasarkan pada fakta bahwa penyebaran paham ekstremis dan ajakan bergabung dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF) banyak dilakukan melalui media sosial.

"Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai counter naras," kata Presiden saat itu.

Hal ini selanjutnya disampaikan lagi Presiden saat berkunjung ke Silicon Valley. Dengan mengusung tema "Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace", ajakan ini juga disampaikan lagi kepada CEO Twitter di San Francisco.

Setengah hari yang penuh ketergesaan, tetapi berisi pesan yang penuh makna untuk perdamaian, kemanusiaan, dan toleransi.

Dikutip : Kompas

CT Corp Juga akan Masuki Sektor E-Commerce

Tak perlu waktu lama sampai semua raksasa bermodal besar, terutama yang sudah memiliki bisnis mapan di bidang ritel, ambil bagian dalam perlombaan marathon e-commerce Indonesia. Setelah Salim Group menggandeng raksasa ritel Korea Selatan Lotte untuk ambil bagian tahun depan, kini giliran CT Corp milik pengusaha Chairul Tanjung yang menyiapkan amunisi di sektor ini. Belum ada informasi kapan layanan e-commerce CT Corp bakal beroperasi, tetapi nantinya operasional layanan ini terpisah dari Trans Retail yang membawahi berbagai unit bisnis ritel CT Corp.

Seperti dikutip dari Detik, Chairul Tanjung mengatakan, “E-commerce saat ini sedang kita siapkan karena kita maunya begitu masuk harus langsung jadi juara. Kalau nggak jadi juara, mending nggak usah buat, karena line bisnis kita ini komplit. Ada hypermarket, department store, airlines, hotel, food and beverages, dan juga entertainment. Kita mau nanti semua platform e-commerce kita harus tersedia.”

Dari bisnis ritel yang dimilikinya, CT Corp bisa dibilang punya berbagai properti yang cocok dijual secara online. Tanpa dukungan pihak ketiga pun, bakal ada banyak hal yang langsung tersedia ketika layanan e-commerce ini siap. Sebut saja jaringan hypermarket Carrefour, department store Metro, berbagai hotel dan tempat hiburan di bawah manajemen TransStudio, dan sejumlah produk fashion branded menjadi nilai tambah bagi layanan e-commerce ini. Tentunya jika mereka tahu bagaimana mengeksekusinya secara online.

Menjadi juara di layanan e-commerce Indonesia tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Perlu modal besar dan nafas panjang untuk bersaing dengan Lazada, Tokopedia, Matahari Mall, dan berbagai konglomerat lain yang berlomba-lomba menjadi Amazon-nya Indonesia. Diperkirakan industri e-commerce di Indonesia akan bernilai $130 miliar di tahun 2020.

Dikutip : DailySocial

Go-Jek Caplok Dua Startup Asal India

Go-Jek melakukan tindakan mengejutkan. Aplikasi pemesan ojek asal Indonesia itu baru saja mencaplok dua startup asal India, yaitu C42 Engineering dan CodeIgnition.

C42 Engineering selama ini bergerak di bidang konsultan teknologi dan telah menangani klien seperti Flipkart dan Quintype. Sedangkan CodeIgnition bergerak di bidang otomatisasi infrastruktur.

Akuisisi tersebut diduga berkaitan dengan upaya Go-Jek mengatasi berbagai masalah teknis yang kerap merundung aplikasinya. Selain itu juga untuk memperkuat sistem mereka seiring makin besarnya jumlah pengguna.

"Kami sudah bekerja sama dengan mereka selama beberapa bulan. Kedua startup ini membantu kami meningkatkan skala backend agar sesuai dengan tumbuhnya permintaan dan jumlah pengguna," ujar CEO Go-Jek Nadiem Makarim seperti dilansir KompasTekno dari Tech in Asia, Jumat (19/2/2016).

Namun akuisisi ini tak berhenti di situ. Nadiem mengatakan, langkah mereka selanjutnya adalah merekrut berbagai sumber daya manusia di bidang IT dari India.

"Kami akan merekrut 100 engineer, programmer, dan data scientist terbaik dari tingkat junior atau senior, dalam rentang waktu 6 hingga 12 bulan mendatang," pungkas pria lulusan MBA Harvard itu.

Akuisisi ini sebenarnya sudah terjadi sekitar lima bulan yang lalu, namun baru sekarang diumumkan. Mak comblang yang menghubungkan Go-Jek dengan C42 Engineering dan CodeIgnition adalah investornya sendiri, yaitu Sequoia Capital.

Go-Jek juga telah membuka sebuah pusat teknologi di Bangalore sebagai buntut dari akuisisi tersebut. Ini adalah kantor pertama Go-Jek yang berada di luar Indonesia.

Dikutip : Kompas

Jika Gagal Bobol iPhone, Pakar Keamanan Bersumpah Makan Sepatu

Permintaan FBI agar Apple membuat backdoor untuk meretas iPhone yang diduga milik teroris pelaku penembakan di San Bernardino rupanya membuat John McAfee uring-uringan.

Pasalnya, kata pria nyentrik yang merupakan pendiri perusahaan antivirus McAfee ini, permintaan tersebut sama saja menyuruh perusahaan teknologi AS agar melucuti sistem pertahanan cyber yang memang sudah tertinggal dari negara lain.

"Backdoor bakal lebih menguntungkan bagi hacker dan para musuh AS ketimbang memublikasikan kode nuklir kita," kata McAfee dalam sebuah artikel yang ditulisnya sendiri, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Jumat (19/2/2016).

Dia kemudian menawarkan opsi lain bagi FBI. Ketimbang menyuruh Apple membuat backdoor, McAfee menawarkan diri untuk menjebol iPhone yang dimaksud.

"Saya akan melakukan decrypt informasi di ponsel San Bernardino bersama tim saya, secara cuma-cuma," kata McAfee sambil menambahkan bahwa dirinya dibantu oleh "para hacker terbaik di seantero planet".

Supaya lebih meyakinkan, dia menyuruh FBI mencari tahu jati diri McAfee lewat Google dengan mengetikkan kata kunci "legenda cybersecurity".

"Coba Anda lihat, nama siapa yang muncul di 10 urutan teratas dari hasil pencarian yang jumlahnya melewati seperempat juta," katanya sesumbar.

Dia rupanya begitu yakin dengan kemampuannya sehingga berani berjanji bakal memakan sepatunya sendiri dengan ditayangkan secara langsung di TV  apabila gagal meretas enkripsi iPhone tersebut.

McAfee selama ini dikenal lewat kelakuannya yang kontroversial dan gemar menarik perhatian. Dia pernah hidup dengan dikelilingi perempuan dan jadi buron lantaran dikira terlibat kasus pembunuhan.

Terakhir, McAfee berambisi ingin menjadi presiden AS dengan menjadi calon dari kubu Libertarian.

Dikutip : Kompas

Begini Cara Cek Kuota Internet Telkom IndiHome

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) telah memberlakukan kebijakan pembatasan kuota internet atau FUP (fair usage policy) layanan IndiHome.

Kebijakan baru ini menimbulkan pertanyaan di tengah penggunanya, bagaimana cara mengecek kuota Indihome?

Seperti diketahui, FUP Telkomsel akan berlaku jika pengguna telah melewati batas kuota 300 GB per bulan. Jika batas itu dilewati, maka kecepatan akan diturunkan. Ini berlaku untuk pelanggan kecepatan 10 Mbps ke atas.

Jika melewati batas 300 GB, pelanggan akan tetap dapat dengan kecepatan 7,5 Mbps. Untuk pemakaian lebih dari 400 GB kecepatan akan dikurangi lagi menjadi 40 persennya. Selanjutnya, kecepatan tidak akan pernah turun lagi seterusnya (unlimited). 

Untuk memantau penggunaan kuota internet, pengguna bisa mengeceknya melalui situs http://www.indihome.co.id.

Kemudian, masuk ke menu “Usage Info” yang tersedia di situs tersebut. Sebagai langkah verifikasi,
maka sebelum dapat melihat informasi tersebut, pelanggan akan diminta memasukkan informasi nomor telepon rumah dan IndiHome, e-mail dan nomor ponsel.

Informasi volume pemakaian akses Internet yang ditampilkan adalah periode pemakaian pada bulan berjalan, mulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal saat pengecekan.

Tetapi tentu saja volume pemakaian tersebut tidak termasuk volume pemakaian data dari penggunaan UseeTV. 

"FUP hanya diberlakukan untuk layanan internet sehingga penggunaan UseeTV dibebaskan dari FUP," kata VP Consumer Marketing and Sales Telkom Jemy Confido dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Kamis (4/2/2016).

Menurut Telkom, tools untuk memonitor penggunaan internet ini sudah disiapkan dan diujicobakan, untuk memudahkan pelanggan mengetahui pemakaian Internet mereka. 

Saat ini tools tersebut bisa digunakan oleh pelanggan dengan mudah melalui situs Indihome.

Telkom mengklaim hasil pengecekan ratusan pelanggan menunjukkan penggunaan internet periode 1 - 4 Februari berkisar kurang dari 10 GB. Penasaran? Silahkan dicoba.

Dikutip : Kompas

Google Chrome Hindarkan Tipuan Berkedok Tombol "Download"

Salah satu hal paling menyebalkan saat hendak mengunduh aplikasi gratis adalah kemunculan beberapa tautan bertuliskan "download" pada satu laman sekaligus. Pengguna dibuat bingung harus menekan tautan yang mana.

Pasalnya, hanya satu tautan pengunduhan yang asli. Lainnya merupakan tipu muslihat yang bakal membawa virus tak diundang ke komputer.

Google berusaha menumpas penipuan tersebut. Dilansir KompasTekno, Minggu (7/2/2016) dari Mashable, Google memperbarui browser Chrome dengan penambahan fitur khusus.

Fitur itu akan mewanti-wanti pengguna saat ingin masuk ke situs-situs yang menggunakan praktik penipuan tautan bertuliskan "download".

Untuk mengaktifkan fitur tersebut, pengguna cukup menekan menu tiga garis pada sisi kanan atas layar Chrome. Lalu pilih "Settings", "Advance", hingga ke "Privacy".

Ada beberapa kolom yang tercentang dan tak tercentang pada opsi "Privacy". Pengguna hanya perlu mencentang kotak dengan kalimat "protect you and your device from dangerous sites".

Setelah aktif, Chrome akan selalu memperingati pengguna saat akan membuka situs dengan tombol "download" palsu.

Peringatan itu kurang lebih berbunyi imbauan untuk menghindari situs tersebut. Lebih lanjut, peringatan akan menjelaskan bahwa situs yang hendak dikunjungi berisiko mengelabui pengguna dengan trik "jahat". Selamat mencoba!

Dikutip : Kompas

BRTI: IndiHome Tak Boleh Sepaket dengan Telepon Rumah

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) I Ketut Prihadi Kresna mengatakan sudah bertemu dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan meminta klarifikasi mengenai pencabutan telepon rumah pengguna jika berhenti berlangganan IndiHome.

Menurut Ketut, hal seperti itu mestinya tidak boleh terjadi. Ini karena Telkom tidak diizinkan melakukan bundling layanan, dalam hal ini telepon rumah dan IndiHome. Artinya, perusahaan mesti menjamin bahwa pengguna bisa memilih layanan yang ingin dipakai.

Seharusnya, pelanggan Telkom dibolehkan jika memilih berhenti langganan IndiHome dan cuma ingin memakai telepon saja. Perusahaan mesti tetap melayani pilihan tersebut.

"Iya, kami sudah bertemu dengan Telkom untuk membahas IndiHome. Pertemuan itu cuma klarifikasi saja, bukan teguran atau peringatan. Kami ingin tahu penjelasan mereka," kata Ketut saat dihubungi KompasTekno, Jumat (5/2/2016).

"Mereka kan punya, antara lain, izin untuk jaringan tetap lokal berbasis voice, IP TV, dan internet service provider. Kami jelaskan bahwa secara regulasi, mereka tidak boleh mem-bundling layanannya. Kalau ada pengguna yang ingin berhenti layanan IndiHome dan ingin tetap menggunakan telepon, mesti dilayani," katanya.

Lebih lanjut, Ketut menambahkan, Telkom sudah menyanggupi untuk tetap memberikan layanan telepon kepada pelanggan yang berhenti berlangganan IndiHome. 

Namun, Ketut memberikan catatan. Meski tetap dilayani, nomor telepon pengguna yang berhenti langganan IndiHome bisa saja hangus karena masalah teknis. Telepon pun mesti berganti dengan nomor baru.

Kenapa nomor telepon hangus?

Sebelumnya, disebutkan bahwa berhenti langganan IndiHome berarti nomor telepon rumah hangus. Menurut Ketut, Telkom juga memberikan penjelasan mengapa hal itu bisa terjadi.

Masalahnya adalah perbedaan kabel yang digunakan untuk menggelar layanan telepon dan internet IndiHome. Layanan telepon memakai kabel tembaga, sedangkan internet memakai serat optik (FO).

Pelanggan layanan voice sudah pasti menggunakan kabel tembaga, tetapi saat mereka melakukan upgrade ke layanan internet IndiHome, kabel itu mesti diganti menjadi serat optik.

"Masalahnya buat mereka, kalau IndiHome dicabut, maka mesti pasang kabel tembaga baru untuk layanan telepon saja," kata Ketut. 

Selain itu, blok nomor atau nomor telepon yang sebelumnya dipakai pengguna sudah melekat di serat optik. Karena itu, nomor tersebut tidak dapat dipakai lagi dan untuk bisa tetap mendapatkan layanan telepon, pengguna mesti memakai nomor baru.

"Kalau berhenti IndiHome, nomor lama belum tentu bisa dipakai lagi karena sudah beda blok," katanya.

Telkom memiliki paket Triple Play yang terdiri dari layanan internet IndiHome, layanan siaran televisi berbasis internet UseeTV, serta sambungan telepon rumah.

Sebelumnya, paket tersebut ramai jadi perbincangan karena berhenti langganan IndiHome juga berarti pencabutan telepon rumah.

Operator pelat merah itu juga sempat jadi sorotan netizen karena tindakannya memblokir Netflix. Pemblokiran dilakukan dengan alasan Netflix belum memenuhi aturan di Indonesia dan sarat konten negatif.

Dikutip : kompas

Telepon Rumah Dicabut jika Berhenti IndiHome

PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memberikan penjelasan mengenai pencabutan saluran telepon jika konsumen berhenti berlangganan IndiHome.

Selama ini, saluran telepon menggunakan kabel tembaga. Namun, untuk layanan IndiHome, Telkom menggunakan kabel serat optik.

Kabel serat optik ini dinilai lebih andal dan bisa menjamin kecepatan internet. Selain itu, operator pelat merah ini juga memakai kabel yang sama untuk menggelar layanan bertelepon.

Menurut Director of Consumer Services PT Telkom, Dian Rachmawan, panggilan telepon melalui kabel serat optik itu menggunakan teknologi voice-over internet protocol (VoIP) atau dengan kata lain melalui sambungan internet.

"Voice over internet, jadi bila IndiHome-nya distop, otomatis layanan teleponnya juga berhenti," kata Dian kepada KompasTekno, Jumat (5/2/2016).

Setelah berhenti, pengguna pun belum tentu bisa kembali ke layanan telepon berbasis kabel tembaga karena bisa saja sentral telepon atau bagian switching-nya sudah diganti dengan kabel serat optik yang lebih modern.

Serat optik sebenarnya bisa saja jika hanya dipakai untuk layanan telepon. Namun, penggunaannya menjadi mubazir karena tetap saja telepon tersebut terhubung menggunakan koneksi internet.

"Apabila hanya satu play telephony, maka secara ekonomis menjadi lebih mahal ketimbang TriplePlay," kata Dian. 

Sekadar diketahui, TriplePlay yang dimaksud merupakan paket akses internet fiber to the home (FTTH), konten UseeTV, dan gratis telepon dalam menit tertentu untuk jangkauan lokal atau interlokal.

Selain itu, Telkom juga sedang melakukan migrasi sentral telepon digital menjadi softswitch IMS (IP multimedia subsystem). Langkah tersebut mengikuti tren dunia seiring teknologi lama yang sudah mulai tidak lagi dikembangkan.

Merujuk pada situasi tersebut, menurut Dian, tidak tepat jika Telkom dikatakan tidak melayani masyarakat yang membutuhkan layanan telepon dasar.

Walau demikian, dia berjanji, perusahaan akan mencari solusi bagi masyarakat tertentu yang masih membutuhkan layanan telepon rumah, asalkan jaringan yang dibutuhkan tersedia.

"Kami akan memperbaiki cara menjual layanan IndiHome ke pasar," ujar Dian.

Dikutip : Kompas

JNE Luncurkan Aplikasi My JNE

Aplikasi mobile merupakan salah satu cara yang bisa mendekatkan sebuah layanan dengan penggunanya. Selain penetrasi gawai yang cukup tinggi di Indonesia, aplikasi mobile bisa membawa sejumlah kemudahan dalam genggaman pengguna. JNE, sebagai salah satu pilihan layanan logistik baru saja meluncurkan aplikasi mobile mereka, My JNE.

Aplikasi My JNE sengaja dihadirkan JNE untuk memberikan pengalaman berbeda bagi penggunanya. Sekarang melalui aplikasi My JNE pengguna tidak perlu lagi mengakses situs JNE hanya untuk mengetahui informasi tarif pengiriman atau status pengiriman mereka.

“Kerena sekarang sudah era digital, untuk membantu serta memudahkan para pedagang maupun konsumen yang belanja online, salah satu cara yang akan digunakan, yakni menghadirkan aplikasi mobile. Aplikasi tersebut akan diberi nama My JNE, dan akan di-publish ke masyarakat dalam waktu dekat,” ungkap VP of Marketing JNE Eri Palgunadi.

Saat ini aplikasi My JNE saat ini baru tersedia untuk gawai yang berjalan di atas platform Android. Namun Eri mengungkapkan bahwa My JNE juga akan hadir untuk gawai ber-platform iOS.

Lebih dekat dengan aplikasi My JNE

Seperti diungkapkan Eri, aplikasi My JNE memiliki semua fitur-fitur yang ada di situs JNE meliputi pengecekan tarif, pengecekan kiriman, mencari kantor JNE terdekat, dan fitur My COD bagi mereka yang ingin menjadikan JNE sebagai media pembayaran transaksi e-commerce.

Selain fitur My COD dan My COD Wallet, semua fitur tidak mengharuskan pengguna masuk menggunakan nomor telepon dan kata sandi. Fitur-fitur seperti pengecekan tarif, kiriman dan mencari kantor JNE terdekat bekerja dengan baik. Untuk fitur My COD dan My COD Wallet belum kami coba karena mengharuskan adanya transaksi.

Dari segi desain My JNE cukup sederhana namun “eye catching”. Didominasi warna merah, tata letak fitur-fitur pun terasa nyaman karena selalu di tampilkan di bawah layar. Di bagian atas fitur pengecekan tarif dan harga juga terdapat banner berisi informasi dan iklan dari JNE. Satu lagi yang mungkin bisa menjadikan aplikasi ini ramai digunakan adalah pengecekan tarif dan nomor resi cukup cepat dibandingkan dengan versi situsnya.

Dikutip : Daily Social

Grab Indonesia Targetkan Miliki 50% Pasar Transportasi Roda Dua

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata kemarin (3/2) secara resmi memperkenalkan Grab Indonesia sebagai entitas baru. Mempersatukan seluruh layanan transportasi di bawah satu bendera, Grab ingin menjaga momentum dari serangkaian pencapainnya di Indonesia.

Dengan wajah yang direpresentasikan oleh logo baru Grab sebagai filosofi kebebasan yang diusungnya. Dua garis pada logo baru tersebut terinspirasi dari jalan raya, dan mewakili jalan dengan segala kemungkinan yang tak berujung. Logo tersebut merupakan simbolisasi dari perjalanan baru Grab bersama dengan para mitranya, baik penumpang, pengemudi, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.

“Kami merasa rebranding ini datang pada waktu yang tepat, dan merupakan hasil dari komitmen kami untuk menyediakan pelayanan serta pengalaman yang terbaik bagi seluruh pengguna di tanah air, dengan penekanan pada kecepatan, keamanan dan kehandalan,” ujar Ridzki dalam keterangannya.

Ridzki turut mengungkapkan ambisi Grab di Indonesia untuk meraih market share sebesar 50% di pasar transportasi roda dua. Mereka berharap meraih 50%-50% pasar antara GrabBike dan Go-Jek.

“Di Indonesia Grab telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Grab menjadi satu-satunya aplikasi transportasi yang dapat memberikan kebebasan kepada penumpang dalam memilih jenis transportasi yang mereka inginkan, mulai dari taksi, kendaraan pribadi hingga ojek, mengokohkan posisi nya sebagai aplikasi transportasi darat terkemuka di Indonesia. Kami juga menargetkan dan berada di jalur untuk memiliki 50 persen transportasi darat, kategori ojek,” papar Ridzki.

Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2012, Grab telah berevolusi dari aplikasi sederhana untuk pemesanan taksi menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi darat terbesar di Asia Tenggara, dengan lebih dari 200.000 pengemudi aktif, diunduh di lebih dari 11 juta perangkat dengan 1,5 juta pemesanan di kawasan ini.

Sejak pertengahan tahun 2015, Grab mencatat rata-rata pertumbuhan jumlah tumpangan sebesar 35% per bulannya untuk layanan GrabCar dan 75% untuk layanan GrabBike di seluruh Asia Tenggara.

Dikutip : Daily Social

Indosat Ooredoo Perkenalkan Layanan Keuangan Mikro Berbasis Mobile

Indosat Ooredoo (Indosat) memperkenalkan layanan keuangan mikro berbasis mobile bernama Dompetku Nusantara. Sektor Mobile Financial Service (MFS) Indosat juga akan dioptimalkan lewat 11 layanan digital, baik yang baru ataupun yang sudah meluncur.

Chief New Business and Innovation Officer Indosat Ooredoo Prashant Gokarn mengatakan, “Layanan Dompetku Nusantara kami hadirkan sebagai upaya mendukung program Pemerintah untuk inklusi dan literasi keuangan serta memperluas akses layanan keuangan dengan memanfaatkan nomor selular pelanggan tanpa mengenal operator. Kami berharap dengan terbukanya akses layanan keuangan melalui Dompetku Nusantara yang mudah lengkap dan terjangkau ini akan dapat mendukung berbagai kegiatan masyarakat terutama meningkatkan kegiatan perekonomian mereka sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.”

Dompetku Nusantara adalah layanan laku pandai dan keuangan mikro berbasis mobile dari Indosat yang bertujuan untuk memberikan kemudahaan akses layanan finansial kepada masyarakat, terutama unbanked people.

Ada empat layanan yang ditawarkan, yakni tabungan mikro (Rp 10 ribu- Rp 20 juta), asuransi mikro (mulai dari Rp 10.000), kredit mikro ( mulai dari Rp 2,1 juta), dan investasi mikro (mulai dari Rp 100.000). Indosat sendiri telah bermitra dengan BPD Sulawesi Utara, Wow Finance, Adira Insurance, dan BNP Paribas dalam menghadirkan layanan Dompetku Nusantara.

Pun begitu, saat ini baru layanan asuransi dan kredit mikro yang sudah berjalan. Sedangkan dua lainnya, yakni tabungan dan investasi, masih menunggu gong dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Submission dari semua dokumen sudah dilakukan, tinggal menunggu gong-nya dari OJK. Tapi untuk yang namanya asuransi dan loan, itu kami sudah ada. Jadi yang bisa dilakukan transaksi dari empat itu [saat ini] hanya asuransi dan loan. Untuk saving dan investment […] menunggu konfirmasi dari OJK,” ujar Group Head MFS Indosat Ooredoo Randy Pangalila di Manado.

Indosat berharap layanan Dompetku Nusantara juga dapat berkontribusi dalam mengurangi populasi unbanked people yang jumlahnya masih banyak di Indonesia. Untuk itu, Indosat akan memberdayakan agen-agen yang dimilikinya agar bisa merangkul populasi unbanked people sebanyak-banyaknya. Pengguna yang ingin menjadi nasabah dapat mendatangi agen terdekat lalu mengisi formulir yang dibutuhkan, menyerahkan foto copy KTP, dan menunggu 2×24 jam agar layanan bisa aktif.

Dikutip : DailySocial
 
Copyright © 2013 Info Teknologi