Berdasarkan data riset tahun 2013 dari Splendid Insight, industri pernikahan di Indonesia punya potensi mencapai angka Rp96 triliun per tahun. Hal tersebut telah menarik perhatian Aditya Dwi Putra untuk mendirikan Weddinq, sebuah situs penyedia vendor pernikahan. Nama situs ini mengingatkan saya dengan Weddingku, salah satu portal pernikahan terbesar di Indonesia.
Weddinq memungkinkan calon pengantin untuk mencari vendor-vendor pernikahan yang sesuai dan mereka perlukan. Seperti vendor pakaian, fotografer, suvenir, tempat pernikahan, dan lainnya. Dengan fitur Wedding Request, calon pengantin bisa mencari vendor yang sesuai dengan konsep dan dana yang mereka persiapkan. Sedangkan dari sisi vendor, mereka dapat menjual layanan-layanan yang mereka punya (listing) di situs Weddinq.
Sejak dibentuk pada bulan Juni lalu, Aditya mengklaim telah memiliki 800 vendor pernikahan. Ia juga mengungkapkan bahwa 70 persen vendor tersebut diperoleh melalui marketing tradisional, yaitu mencari dan menghubungi langsung satu per satu.
Sistem listing tersebut menjadi model bisnis Weddinq. Pihak vendor bisa membeli Premium Listing agar layanan mereka lebih mudah ditemukan oleh pengunjung situs Weddinq. Tarif Premium Listing diberi harga mulai dari Rp80.000 per bulan.
Di samping itu, Weddinq juga menyediakan fitur Wedding Plan dengan sistem Lead Generation. Artinya pemilik vendor bisa mendapatkan prospek konsumen yang sesuai dengan layanan rencana pernihakan yang mereka tawarkan. Tarif Wedding Plan sesuai dengan permintaan kategori dari vendor.
Bagaimanapun, Weddinq sebagai pemain baru harus berjuang keras dengan dengan pemain-pemain lama seperti BrideStory yang telah mendapat suntikan investasi Seri-A dan sudah melakukan ekspansi ke Singapura. Juga dengan Weddingku, portal pernikahan yang bisa dibilang menjadi salah satu pionir di Indonesia dan telah memiliki lebih dari 10.000 vendor pernikahan.
Dikutip : Techinasia