Aktivitas promosi dengan memberikan diskon atau cashback, seringkali dilakukan para pemilik bisnis untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Sayangnya, aktivitas tersebut terkadang tidak memberi manfaat yang berkelanjutan, karena sang pemilik bisnis tidak bisa mendapat data yang lengkap tentang konsumen yang memanfaatkan promo tersebut.
Paprika, sebuah platform cashback asal Medan, mencoba mengubah fenomena tersebut. Dengan menggunakan aplikasi mobile Paprika, yang sudah tersedia untuk platform Android dan iOS, seorang konsumen bisa mendapatkan cashback hanya dengan menunjukkan kode QR di setiap gerai yang bekerja sama dengan Paprika. Di sisi lain, pemilik bisnis yang menjadi rekanan Paprika pun bisa mendapatkan data setiap pengguna yang mendapatkan cashback, dan menggunakannya untuk meningkatkan pelayanan mereka.
Pada bulan September 2015 lalu, Paprika baru mempunyai 5.000 pengguna terdaftar yang melakukan 2.000 transaksi, dengan total nominal Rp300 juta. Saat ini, mereka telah mempunyai 35.000 pengguna, dan memfasilitasi 45.000 transaksi dengan total nominal Rp7 miliar. Dengan prestasi tersebut, pada tanggal 23 Februari 2016 yang lalu mereka pun memutuskan untuk meluncurkan layanan mereka untuk para pengguna di wilayah Jakarta.
Target 2.000 merchant di tahun 2016
Proses yang mudah untuk mendapatkan cashback, menjadi kunci kesuksesan Paprika. Setiap berbelanja minimal Rp20.000 di gerai yang bekerja sama dengan Paprika, pengguna akan langsung mendapatkan Paprika Point (PP). Jumlah poin yang bisa didapat berkisar antara 10 hingga 30 persen dari total nominal yang dibelanjakan pengguna.
Apabila seorang pengguna telah mempunyai 10.000 PP (senilai dengan Rp10.000), mereka pun bisa menggunakannya untuk berbelanja di seluruh gerai rekanan Paprika. Menariknya, tidak ada batas waktu untuk menggunakan PP, sehingga pengguna bisa memakainya kapan saja mereka mau.
Saat ini, telah ada 400 merchant di Medan dan Jakarta yang bekerja sama dengan Paprika. “Kami menargetkan untuk bermitra dengan 2.000 tempat usaha sepanjang tahun 2016 ini,” ujar Kalvin Yap, CEO Paprika, dalam press release yang diterima Tech in Asia.
Ketika kami mencoba menggunakan aplikasinya, kami menemukan beberapa restoran terkenal yang telah bekerja sama dengan Paprika, seperti Alegro, Ron’s Laboratory, dan Sushi Miyabi.
Serupa tapi tak sama
Dalam bisnis aplikasi cashback, Paprika akan bersaing ketat dengan Snapcart. Walau punya konsep bisnis yang serupa, keduanya sedikit berbeda dalam hal cara pemakaian. Untuk mendapatkan cashback, pengguna Paprika hanya perlu menunjukkan QR code kepada pemilik gerai, sedangkan pengguna Snapcart harus melakukan scanning terlebih dahulu pada struk belanja mereka.
Secara kemitraan, keduanya juga punya perbedaan. Paprika melakukan kemitraan dengan para pemilik gerai. Karena itu, mereka harus menjalin kemitraan baru apabila mereka ingin mengembangkan usaha di lokasi yang lain. Sedangkan Snapcart langsung melakukan kemitraan dengan produsen dari suatu produk, sehingga di mana pun produk itu dijual, pengguna Snapcart tetap bisa mendapatkan cashback.
Perbedaan lain di antara keduanya adalah kemungkinan untuk menguangkan cashback. Pengguna Snapcart bisa menukarkan poin yang mereka miliki apabila telah terkumpul sebesar Rp52.500, yang akan langsung dikirim oleh Snapcart ke rekening pengguna. Sedangkan pengguna Paprika tidak bisa menguangkan poin mereka sama sekali, dan harus membelanjakannya di gerai-gerai yang menjadi rekanan Paprika.
Selain Snapcart, Paprika juga harus bersaing dengan penyedia program cashback lain yang juga telah beroperasi di Indonesia, seperti ShopBack dan HomeTesterClub.
Dikutip : Techinasia