Qlapa.com |
Animo masyarakat Indonesia terhadap produk kerajinan tangan atau handmade semakin meningkat. Hal tersebut terbukti dengan hadirnya berbagai solusi online yang mendukung industri tersebut, salah satunya adalah Qlapa.com.
Qlapa adalah situs marketplace online khusus untuk produk handmade buatan para pengrajin asal Indonesia.
Melalui situs tersebut, pengguna dapat membeli produk handmade langsung dari pembuatnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Resmi beroperasi mulai 1 November lalu, Qlapa menawarkan ribuan produk kerajinan tangan yang berasal dari ratusan penjual lokal.
Menurut Benny Fajarai, CEO dan Co-founder Qlapa, perusahaan rintisan digital (startup) ini didirikan untuk membantu membenahi industri kerajinan tangan di Indonesia.
Dikatakannya, Qlapa ingin menyediakan suatu tempat yang bisa dituju oleh seluruh pengrajin lokal di Indonesia. Harapannya, para pengrajin bisa berjualan bersama di satu tempat dengan sistem yang sesuai dengan mereka.
Sementara itu, kalangan konsumen bisa mencari produk yang dibutuhkan dengan nyaman dan mudah di satu tempat.
"Melalui Qlapa, kami juga berharap kerajinan lokal Indonesia dapat menjangkau pasar yang lebih luas baik skala nasional maupun internasional," tulis Benny dalam keterangan pers yang KompasTekno terima, Senin (23/11/2015).
Nantinya, setiap transaksi di Qlapa akan menggunakan sistem yang diotomisasi dan menggunakan rekening bersama. Tujuannya, pembeli bisa melakukan transaksi dengan lebih nyaman dan aman.
Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan penghitungan ongkos kirim dan manajemen pemesanan yang rapi.
Fitur-fitur lain di Qlapa juga dibuat sedemikian rupa agar sesuai dengan perilaku jual beli produk handmade yang sering terjadi. Di sini penjual bisa menawarkan variasi produk jika produknya punya banyak variasi warna.
Ada juga fitur kustomisasi yang memungkinkan penjual menerima pesanan custom dari penjual. Penjual juga bisa menerima pesanan dalam bentuk pre-order jika penjual tersebut memang hanya membuat produk handmade-nya berdasarkan pesanan saja.
Jebolan Silicon Valley
Selain Benny, Qlapa juga digawangi oleh seorang engineer andal bernama Fransiskus Xaverius. Ia sendiri merupakan jebolan atau lulusan dari perusahaan teknologi asal Silicon Valley, seperti Google.
Selain itu, selama lima tahun karirnya di Amerika Serikat, Fransiskus pernah bekerja di BlackBerry, Zynga, Castlight, dan Homejoy.
Benny dan Fransiskus bertemu di awal tahun 2014 dan sering mendiskusikan berbagai macam hal dan bertukar ide. Baru di awal tahun 2015, Frans, panggilan akrabnya, memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengembangkan Qlapa sebagai CTO.
“Tinggal dan bekerja di Silicon Valley memang jauh lebih baik. Sebagai engineer, kompensasi dan peluang karir memang sangat besar di US. Namun, saya bisa melihat bahwa Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Ada banyak masalah yang dapat diselesaikan dan ada banyak peluang yang dapat dikembangkan dengan teknologi,” kata Frans menjelaskan alasannya untuk kembali ke Indonesia.
“Saya sendiri selalu ingin kembali dan berkontribusi untuk Indonesia. Yang membuat saya tertarik untuk membangun Qlapa adalah misi kami untuk memberdayakan kreativitas lokal dengan teknologi,” pungkasnya.
Dikutip : Kompas